Begini singkatnya, disebut green flag jika pasangan kamu memiliki sifat, perilaku dan pemikiran yang positif dalam sebuah hubungan. Sedangkan red flag adalah suatu kondisi yang bertolak belakang, banyak sekali tanda-tanda negatif pada diri seseorang yang bisa membawamu dalam toxic relationship.
Nah saya tuh punya cerita nyata yang terjadi di sekitar lingkungan kerja. Tentang seorang cowok yang menjadi menantu idaman semua ibu-ibu kantor, tapi nyatanya BIG NO! Iyuh mending ke laut aja sih ya 😰
Ohiya, disclaimer dulu nih, cerita disini tidak akan saya sebutkan nama asli dan posisi pekerjaannya ya. Jadi sebisa mungkin saya pakai nama samaran. Haha
Tentang Cowok Red Flag Si Menantu Idaman
Tampangnya bisa lah dibilang punya nilai jual, alias ganteng ya (menurut orang-orang). Kalau dari sikapnya, hmm manis, pendiam sekali, terlihat cool karena hanya sepatah dua patah kata yang dia ucapkan.
Banyak sekali ibu-ibu yang mengidolakan dia sebagai menantu idaman karena melihat wajah dan sikap manisnya. Belum tau aja nih aslinya. Haha
Perkenalan awal dia mengaku single dan belum ada pasangan. Kebetulan sekali ada salah satu rekan cewek yang masih jomblo, sebut saja Mawar, mereka pun akhirnya berkenalan. Baru hari pertama bertegur sapa via ruang obrolan Whatsapp, sepertinya Mawar sudah mengenali tanda-tanda yang tidak beres soal cowok ini. Yuk mari kita sebutkan satu per satu masalahnya. Haha
Awal berkenalan, si cowok sudah meminta validasi bahwa Mawar betulan suka dengan dia. Lah baru kenalan ini wey.
Baru chat hari pertama, tiba-tiba Mawar terusik dengan telpon masuk dari si cowok, saat itu sudah malam waktunya tidur. Si cowok ini alasan gabut karena sedang di perjalanan.
Belum terima disini saja, menurut kalian normal kah pamer gaji di hari pertama kenalan? Obrolan mereka pun dipenuhi dengan cerita flexing soal kekayaan cowok yang sepertinya tidak seberapa itu tapi tetap jadi kebanggaan dong. Astaghfirullah baru berapa jam yang lalu kenalan, masih ada ya cowok yang pdkt dengan cara pamer harta? Kalau pun ada cewek yang kepincut, berarti fix kalian jodoh sih. Hehe kan jodoh rahasia Allah yak. Hanya Allah yang Maha membolak-balikan perasaan.
Baru juga berapa jam mereka kenalan, Mawar sudah ilfeel banget sama cowok macam begini. Belum lagi spam yang masuk ketika Mawar telat beberapa menit belum membalas pesan si cowok. Literally diteror semacam pasangan protektif, tapi ini belum jadi apa-apa lho, baru say hi di hari pertama pula. Lanjut nomornya pun diblokir sama Mawar, gak kenalan sama dia pun gak rugi! Setuju sih 👍
Namun yang bikin risihnya lagi, dia masih usaha menghubungi Mawar melalui pesan SMS, iya pesan yang harus pakai pulsa itu lho. Bukan sekali dua kali aja, jatuhnya spam sih ini. Untung si Mawar pintar mengabaikan teror beginian.
Beberapa hari ke depan, banyak cerita yang berseliweran tentang si cowok ini. Saya mah sebagai pendengar cukup pasang telinga, dan bercerita bebas disini untuk diambil hikmah dan pelajarannya. Hehe
Singkat cerita, ternyata selain Mawar, ada pula beberapa cewek sebagai korban ke-narsis-an dan flexing si cowok, istilahnya tuh tebar pesona alias nebar jala ikan. Metodenya sama, di chat seperti sok asik, kasih rayuan dan pujian sedikit, spam chat dan teror, agresif sekali ya, tapi kenyataannya lempeng bener.
Karena gak habis-habisnya cerita mind blowing dari si cowok ini, sampai gak bisa diceritakan dalam sebuah paragraf, jadi saya bikin poin-poinnya aja ya.
- Mengirim pesan "love you, miss you, jangan pergi ya" (love bombing) ke banyak cewek yang dia kenal, bahkan beberapa cewek yang sudah bersuami atau memiliki pasangan
- Seakan-akan bucin, mengejar-ngejar cewek meskipun tahu ada yang sudah memiliki pasangan
- Merasa diperebutkan, padahal mah para ceweknya ini kagak pernah ada pikiran begitu
- Mengirim pesan clingy, sok asik deh, tapi kenyataannya saat bertatap muka dia diam seribu bahasa
- Rayuan gombalnya, duh bikin sakit perut
- Playing victim seakan-akan menjadi korban, mengancam untuk tidak menyebarkan cerita tentang dia
- Membuat cerita yang tidak sesuai kenyataan, mengarang untuk melindungi reputasi dirinya
- Eh dengan berbagai trik darinya, berhasil pula menggaet salah satu cewek yang sudah memiliki pasangan, tahu kan apa artinya? Sudah mengarah ke perselingkuhan cuy
Dan plot twist-nya lagi, selama beberapa bulan 'bermasalah' dengan banyak cewek di perusahaan kami, ternyata dia sudah punya calon istri di kampung halamannya. Kami dikagetkan dengan berita kelahiran anaknya. Belum ada berita menikah, eh tau-tau punya anak aja. Positive thinking aja siapa tau memang berita pernikahannya tidak disebarluaskan. Maaf ya, bukan bermaksud menggiring opini yang bukan-bukan.
Parahnya lagi, kan katanya sudah punya anak, tapi kok dia masih sempatnya PDKT tebar pesona sama cewek-cewek disini. Bahkan cewek yang udah bersuami. Fyuuh nggak banget ya.
Dari yang saya nilai dan amati, cowok ini pintar sekali pencitraan dan salah satu tipe cowok freak, aneh, primitif, manipulatif dan problematik. Tipikal cowok red flag banget kan yak, tapi belum tau sih kalau dia berperilaku abusive juga atau nggak, kalau sampai iya, paket lengkap banget sih! Semoga nggak ya 👌💯
Bagaimana Menyikapi Cowok Red Flag
Pasti bimbang antara menerima sikapnya sambil berharap dia akan berubah ke jalan yang benar, atau menolaknya pelan-pelan dan menghempaskan kehadirannya dari hidup kita.
Tapi sebagai pengamat dan pembaca situasi hubungan antar manusia, saya pun berhasil mengambil beberapa pelajaran dari sini. Buat kalian yang terlanjur kenalan dengan cowok red flag semacam ini, berikut adalah beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk menyikapinya :
- Membuat Batasan Diri: kenali tanda-tanda bahwa si dia memang memiliki karakteristik "red flag", apapun yang mengarah ke hal negatif. Seperti emosional, playing victim, manipulatif, posesif dan agresif. Tentukan batasan-batasan yang jelas antara perilaku yang dapat diterima dan yang tidak. Lalu komunikasikan batasan tersebut dengan pasangan.
- Komunikasi Dua Arah: Bicarakan secara terbuka dan jujur mengenai perasaan kalian terhadap perilaku yang dianggap sudah tidak wajar. Komunikasi harus dua arah, kalian bebas mengutarakan kekhawatiran yang dirasakan, stay cool, tetap tenang dan rasional. Jangan lupa dengarkan juga bagaimana pendapat dan pandangannya.
- Jangan Pernah Menormalisasi Perilaku Buruk: Jangan pernah berpikir bahwa perilaku buruk yang anda terima adalah hal yang wajar dan normal. Justru kalian harus menyadari bahwa perilaku tersebut sudah tidak sehat, bahkan melanggar hak asasi manusia. Sekecil apapun contohnya, jangan pernah membenarkan! Menyadari sedini mungkin adalah langkah awal untuk bisa mengubah situasi.
- Dengarkan Insting Kalian: Perasaan dan insting biasanya akan lebih peka. Dengarkan saja bagaimana insting kalian menilai sikapnya? Jika kalian merasa tidak nyaman terhadap perilaku atau situasi tertentu, pertimbangkan untuk berjaga jarak dan menilai ulang hubungan tersebut dengan bijak
- Berbagi Cerita pada Orang Lain: Mencurahkan isi hati, bercerita dan bertukar pikiran dengan keluarga, teman atau bahkan tenaga ahli alias konselor yang terpercaya. Gak ada salahnya untuk berbagi cerita, biasanya orang lain malah bisa memberikan pandangan lain dan saran yang lebih objektif. Selain itu dengan bercerita pada orang lain secara otomatis mereka akan memberikan dukungan secara emosional.
- Prioritaskan Kesehatan dan Keamanan Diri: Selalu prioritaskan kesehatan dan keamanan diri sendiri, bukannya egois ya, tapi demi keselamatan diri. Jika situasi sudah mengancam mental dan juga fisik, maka segeralah mencari bantuan dan lakukan segala hal untuk melindungi diri.
- Bersiap Meninggalkan Hubungan: Jika perilaku buruk tersebut secara terus-menerus dilakukan, bahkan sampai lepas kendali berpotensi untuk membahayakan kalian. Tolong bersiaplah untuk mengakhiri hubungan tersebut! Pasangan seperti ini sudah tidak pantas dipertahankan lagi. Bersikaplah tegas dan pasti, karena kalian berhak menentukan kebahagian itu sendiri.
Gimana menurut kalian? Apakah sebuah hubungan tersebut masih layak dipertahankan? Mau putus atau terus? Memilih bertahan atau berhenti disakiti?
Pesan untuk cowok red flag di luar sana, coba sadar diri sih, malu kan diomongin begini? Kalau nggak berarti fix emang harus dihujat sama netizen +62 dulu. Coba mikir deh apa kamu memang layak berperilaku seperti itu? Hehehe
Sekian tulisan saya kali ini mengenai cowok red flag di lingkungan kerja saya, jatuhnya lebih ke ghibah sih ya? Haha tapi di balik semua itu ada pelajaran yang bisa dipetik walaupun sedikit. Btw semua identitas disini sudah saya sensor, jika ada yang tahu/mengenal tolong di keep aja ya. Atau bahkan merasa sebagai personal yang disebutkan, no offense ya! Mohon maaf. Wkwk
Referensi :
- Gambar ilustrasi diambil dan diedit dengan Canva Free
Pendapatku yang dulu pernah jomblo lama (bangga banget ini, hahaha), menurutku cara terbaik mendapatkan hati wanita ya dengan menjadi diri sendiri apa adanya. Ga usah dilebih-lebihkan, atau dikurang-kurangi. Apa adanya ajalah kita punya, yaudah itu yang kita tampakkan.
BalasHapusKalau memang kelak si cewek merespon, yaudah lanjutkan perlahan. Kalau tidak ada 'sinyal' ya mundur sajalah perlahan. Tak perlulah cinta itu dipaksakan, sedini mungkin cari yang sefrekuensi. Karena kalau sudah ke jenjang pernikahan, akan lebih banyak lagi problema yang akan kita hadapi.
Dan lagi, orang-orang yang butuh aktualisasi seperti ini jatuhnya udah freak ya. Macem kayak di film baby reindeer.
Betul sekali mas, lebih baik jadi diri sendiri dan apa adanya, toh waktu menikah nanti bakalan kebuka semua, gak ada yang bisa ditutup kalau sudah mengikat janji hidup berdua.
HapusMisalkan gak bisa sesuai ekspektasi, mending mundur sejak dini aja. Haha
Emang bener banget si cowok yang selalu mencari validasi dan aktualisasi begini nih emang cowok freaaak 🤣🤣