Created on Canva |
Awal saya menggunakan media sosial adalah waktu saya masih SMP, kali pertamanya saya membuat email, itupun karena diberi tugas guru IT saya. Kira-kira di tahun 2007-2008 saya menggunakan email dan sebahagia itu bisa chatting dengan teman melalui inet. Padahal waktu itu ada situs jejaring sosial ngehits pada zamannya, yaitu friendster. Tapi saya tidak pernah bersinggungan dengan situs itu, sekali pun. Ketahuan deh gaptek banget. Saya dulu cupuy dan kutu buku sih. Hehe
Lalu di tahun 2010, muncul sebuah sosial media bernama Facebook, yang sangat terkenal dan masih digandrungi oleh semua kalangan hingga saat ini. Zaman dulu tampilannya masih klasik, saya suka main wall-wall an (alias nulis di beranda orang, biar semuanya baca gitu), belum ada istilah follow atau follback, adanya add dan confirm. Bisa colek-colekan sama temen juga, menjalin relasi (keluarga) bohong-bohongan, kakak siapa, adek siapa, ponakan siapa, dll. Wah jadi nostalgia ya.
Tahun 2011 saya membuat akun Twitter karena pengen spam curhat biar gak terlalu banyak yang tahu. Karena dulu teman-teman saya cuma sedikit yang pakai twitter, jadilah saya buat akun, karena penasaran juga ding. Twitter yang dulu beda sama yang sekarang. Dulu masih zamannya balas tweet dengan nulis RT di bagian depan quotes-nya. Mon maap padahal bisa otomatis RT loh, tapi saya nulis manual, hape jadul sih ya. Pengetikan Tweet yang sebatas 140 karakter, dan belum ada thread layaknya sekarang.
Lalu muncul sosmed-sosmed baru seperti Instagram, Snapchat, Path, Pinterest, dan lain sebagainya. Semuanya memiliki ciri khas dan menonjolkan kegunaan masing-masing. Di setiap sosmed itu saya dulunya aktif ngepost sesuatu, tak lama saya memilih hiatus dan jadi malu sendiri sama semua curhatan di media sosial. 😅 Nah hampir seluruh media sosial yang saya punya ini, saya buat murni dari rasa penasaran yang ada. Sebenarnya cuma pengen tau gimana sistem, tampilan, dan penggunaannya saja. Karena memang pada akhirnya saya jarang aktif di setiap akun tersebut. Alias musiman gitu sukanya, gampang bosen. Contohnya Facebook hanya saya pakai ladang sharing blogpost dan informasi atau pengetahuan. Twitter saya pakai tempat paling privasi dan sharing/update yang berbau Korea, karena followers cuma sedikit, jadi bebas spam like dan RT tentang oppa. Sedangkan terakhir kali saya ngepost Instagram di bulan Juli 2017, lebih sering kepo dan buat story aja.
Masa-masa sebagai jobseeker membuat intensitas saya bersinggungan dengan media sosial jadi lebih sering. Sangat sering! Karena dari media sosial itu saya bisa belajar tentang hal-hal baru dan menambah skills. Meskipun kadang bisa menimbulkan stress berat karena terlalu banyak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hehe kurang dewasa ini namanya, jangan dicontoh ya! Nah dari pengalaman itu saya ingin sharing tentang penggunaan sosial media, akan lebih bijak jika kita menggunakannya dengan cara yang positif, show your love to the world through social media!
- Sebarkan cinta dan kasih sayang
- Berhubungan baik dengan keluarga besar
- Berbagi cerita, tujuan hidup, dan pencapaian
- Memberikan saran dan rekomendasi
- Sarana edukasi diri dan orang lain
- Berbagi foto/meme/komik sebagai hiburan
- Mengikuti dan berbagi akun-akun inspiratif
- Meningkatkan kesadaran tentang organisasi yang diminati
- Lebih baik diam daripada berkata kasar/salah
- Berpikirlah dua kali sebelum klik 'post', 'tweet' dan lainnya
Sekian dari saya, sampai ketemu besok lagi. Jangan lupa point di atas yaa. Maaf banget blogpostnya kurang teratur, tiap hari pulang jam 7-8 malam dan pengen usahain buat nulis, kadang ketiduran depan laptop, kadang ketiduran sambil pegang hp. Duh malah curhat. Tetap semangat nulisnya guys.
Tidak ada komentar
Posting Komentar