Sadarkan Diri dan Hati
Jadi bagaimana? oh ternyata aku sadar sekarang, yang aku pikirkan memang itu lah yang akan dipikirkan oleh seseorang pemilik rasa itu, mungkin. Lalu? ya buka matamu sekarang gi!! Ya sekarang coba ikhlaskan, bukan, tapi serahkan pada Sang PEMILIK segalanya. Sudah ada yang mengatur :)
Sekarang makin tersadar, hey tatapan itu, tatapan yang sama seperti yang didapatkannya, ternyata memang anggapan pribadi bisa melebih-lebihkan yang seharusnya tak perlu dipentingkan, biasa saja, ya, itu biasa!
Astaghfirullah, aku hanya menyadarkan diri sendiri, bisa saja spekulasi yang hampir 3 tahun (?) itu salah. Dan sesuatu yang seperti itu memang ladzim terjadi pada manusia - manusia pemilik rasa, terutama wanita.
Omo!! Jadi sekarang, aku gak boleh menganggap yang 'seharusnya biasa' menjadi 'luar biasa' hanya karena bumbu - bumbu penasaran 'aneh' selama ini. Oke gi?
Buat para muslim-muslimah, cuma mau mengingatkan :
"Mau dipantaskan sampai jungkir balik kayak gimana pun kalau memang Allah berkata 'bukan dia', mau dipaksakan?"
jadi sekarang,
I don't care anymore!! Waallahualam :)
Maaf
Maaf..
Aku ingin berhasil mengikhlaskan
Maaf..
Aku terlalu memikirkan hal yang tak perlu untuk diperhatikan
Aku hanya tak tentu dan belum tau
Aku sudah mencoba melenyapkan dan menghapuskan
Semua pikiran tak karuan yang hanya datang dari seorang insan
Kata-kata menunggu itu sudah tak mampu
Aku coba benarkan yang ada hanya khayalan
Maaf..
Aku wanita yang biasa - biasa saja
Gaya pakaianku belum sesuai syariat
Tapi aku tetap menjaga diri dari maksiat
Dan aku tak punya kelebihan banyak
Tapi aku mau tau hal-hal baru
Maaf..
Aku ingin kembalikan pada Sang Pemilik
Kali ini sebut saja aku hanya bisa sedikit melirik
Karena sukaku hanya sebatas mendoakanmu
Bukan berusaha mencari-cari perhatianmu
Maaf..
Aku ingin berhasil mengikhlaskan :)
Jangan Berhenti - Suara Cerita
Jangan berhenti... jangan mundur aku berdoa dalam hati
Jangan berhenti hanya karena cara berpakaianku belum rapi
Mungkin kata orang belum syar'i.. aku ingin menjaga diri
Mau kah kau mengajari?
Jangan berhenti hanya karena aku tidak paham ilmu agama
Aku ingin belajar tapi tak punya tempat dan teman
Mau kah kau menemani?
Aku memang tidak baik, tapi aku mau belajar
Apakah kamu bisa mengerti? Jika caraku ini salah, ingatkan lah
Aku hanya tidak tahu bagaimana meluruskan diriku sendiri, aku ingin dibimbing
Kau sudah mengenalku sejauh ini kan?
Jangan berhenti... tapi tolong jangan buat aku bergantung
Aku paham mungkin di tengah perjalanan kau akan meninggalkan
Merasa aku tak kunjung mengerti, merasa aku tak kunjung berubah
Aku sepertinya tidak masalah... Aku akan belajar mengerti
Kau sudah mengenalku sejauh ini kan?
Suara Cerita by : Kurniawan Gunadi
Pengisi Suara by : DokterFina
Keraguan
Jadi begini rasanya diambang keraguan
Entah akan jalan berjauhan, entah ingin berhenti untuk menepi
Ternyata dia, bukan saya
Spekulasi diri ini bisa saja memang akan terjadi
Atau bahkan terlaksana pun sudah ?
Sangat bertanya - tanya, tapi takut mencoba tahu yang nyata
Antara saya, dia dan dia
Bisa saja memang tak ada hubungannya
Atau dihubungkan pun malah tak akan pernah ?
Mungkin sebagian hati ini menjadi ragu
Disisi lain malah menangis sendu
Yang sana malah senang lebih sedang
Dan bingung sendiri kemana mau pergi
Situ tempat berhenti, tak ada tau kapan diakhiri
Apa perlu saat ini ?
Saat ini ?
Serius ?
Yakin ?
Karena perasaan ini menjadi ragu
Tanpa perlu tau kemana yang dituju
Yang jelas, mungkin dia tau, atau malah tak sadar
Namun biar, memang biar
Tahu ini akan jadi begini
Terbuka menjadi tak segini
Harus kuat melihat dia dan dia, bukan,
Tapi dia sedang menyimpan entah untuk siapa
Bisa jadi bukan saya
Semakin harapan ini dibuat, semakin khayalan ini terbuat
Salah
Jangan biarkan lemah
Sampai disini, saya mengerti
Akan (mencoba) pergi sampai memahami
Bila yang dinanti, sedang menanti selain diri ini, tapi lainnya lagi